TzV5laRyzIFExM7bghzH2YzXZgfj4xc8paleSd48
Bookmark

Sayyidul Ayyam : Pondok Pesantren Ihya Ulumiddin Pamarican Gemakan Shalawat Dan Berjanji

Dokumentasi Kegiatan Barjanji oleh Media Ponpes Ihya Ulumiddin

Pamarican , PAC IPNU IPPNU Pamarican
Bulan rajab yang identik dengan peristiwa isra’ dan mi’raj nya Nabi Muhammad SAW tidak lepas dengan tradisi shalwatan atau barjanji. Pembacaan Al-barzanji merupakah refleksi dan bentuk kecintaan umat terhadap figur seorang pemimpin yang tiada bandingannya sekaligus sebagai satu-satunya idola teladan yang seluruh ajarannya harus dibumikan.
Tradisi barjanji ini dapat menjadi spirit beragama bagi umat islam karna mengandung esensi Sejarah dan penyegaran ketokohan yang sangat mendalam. Dalam kitab Al-barjanji memuat tentang sejarah Nabi Muhammad SAW yang mencakup silsilahnya, perjalanan hidup semasa kecil, remaja, menginjak dewasa hingga diangkat menjadi Rasul diantaranya pula tersurat berbagai peristiwa yang bisa dijadikan suri tauladan umat manusia.
Seperti yang dilakukan santri dan santriyah di pondok pesantren Ihya ulumiddin pamarican pada Kamis malam (30/1/2025). Dengan judul "Menutup Bulan Rajab dan Menyambut Bulan Sya’ban", bertepatan pada malam yang kebanyakan orang sebut sebagai Sayyidul ayyam atau penghulunya hari karena memiliki banyak keutamaan luar biasa besar di baliknya. Salah satunya yang paling utama adalah banyaknya keberkahan.
Santri dan santriyah Pondok Pesantren Ihya Ulumiddin Pamarican ini dengan semangat penuhi mushola putra, bak cahaya di malam yang gulita seragam putih kompak mereka kenakan.
“ Menutup bulan Rajab di malam jum’at ini tidak menyurutkan semangat kita untuk tetap bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW ” ujar Dudu Abdulah, S.I.P (Kepala pondok) sebagai kalimat pembuka acara. 
Perlu diketahui bersama Al-Barzanji adalah kitab karangan “Syekh Ja’far bin Husain bin Abdul Karim al-Barzanji”. Beliau lahir di Madinah tahun 1690 M, dan wafat tahun 1766 M. Barzanji berasal dari nama yang dinisbahkan kepada nama desa atau suatu daerah di Kurdikistan Barzinj. Sebenarnya, kitab tersebut berjudul ‘Iqd al-jawahir (kalung permata), sebagian ulama menyatakan bahwa nama karangannya adalah i’qdul Jawhar fi mawlid an Nabiyyil Azhar, yang disusun untuk meningkatkan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW, meskipun kemudian lebih terkenal dengan nama penulisnya dan dengan isi bahasa dan sastra yang tinggi menjadikan kitab ini enak dibaca. (dikutip dan dirangkum dari berbagai sumber termasuk NU Online).
Salah satu kegiatan rutin di Pondok Pesantren Ihya Ulumiddin Pamarican, pembacaan barjanji atau yang biasa disebut debaiyah ini menjadi salah satu ekstra yang wajib diikuti seluruh santri pada malam jumat di minggu pertama pada setiap bulannya. Seringkali agar ekstra lebih meriah dan mengundang minat dihadirkannya pula iringan hadrah dari Ihyaus shalawat (tim hadroh santri Ihya).
Berikut lampiran dokumentasi kegiatan: 

Sebagai informasi memasuki bulan kedua tepatnya pada tanggal 13-15 Februari 2025 Pondok Pesantten Ihya Ulumiddin Pamarican akan menghadapi hajat besar yakni Haflah Hotmil Qur’an wal Kutub dalam rangka Harlah Pondok Pesantren Ihya Ulumiddin ke-54 dan Haul Kh.Sulaiman Faqih ke-37 dengan tema “54 Tahun Mengabdi , Menyebar Cahaya Keilmuan Dari Pesantren Untuk Negeri”. Harapan terbaik kegiatan ini berjalan dengan lancar dan membawa manfaat yang besar, dapat mempererat hubungan antara Pesantren, alumni dan masyarakat. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan petunjuk dan kelancaran bagi segala upaya kita semua dalam meraih ridha-Nya.
Amiin ya allah ya rabbal alamin.
0

Posting Komentar