Pamarican, PAC IPNU IPPNU Pamarican.
Menjadi juara 1 pada ajang lomba MQK Jawa Barat tahun 2023 , Farhan Baihaqi salah satu dari 6 santri asal pondok pesantren Manhajul Ulum Rajadesa berhasil lolos ke tingkat Nasional. Dengan raihannya tersebut Farhan sangat bersyukur dan tidak menyangka sebelumnya hal itu akan menjadi hadiah serta kesan indah di hari Graduationnya. (Kamis,15/06/2023)
"Awal waktu pendataan santri yang ikut lomba MQK tingkat kecamatan, sebenarnya saya tidak berminat mengikuti lomba tersebut, dikarenakan melihat daftar kitab yang fan ilmunya masih kosong dan yang tersisa adalah kitab yang belum pernah saya kaji. Akan tetapi ketika di sediakan pilihan memilih antara kitab alfiyyah atau goyatul whusul, saya condong untuk memilih kitab goyatul wusul yang berfan ilmu usul fiqih dikarnakan kurangnya pemahaman tentang ilmu Nahwu." Ujar Farhan menjelaskan.
Dengan arahan pembimbing dan dorongan dari guru, akhirnya Farhan
dapat menyelesaikan perlombaaan tersebut bahkan sampai pada tingkat provinsi .
Lika liku perjalanan Farhan menuju di titik ini . Farhan sempat tidak percaya
diri bahkan setelah fan yang dipilihnya pun ia merasa itu masih tantangan yang
harus ia taklukan dalam waktu yang singkat , sebab yang ia pilih bukan kitab
yang pernah ia kaji sebelumnya.
ليس
التعلم للمسابقة ولكن المسابقة للتعلم
’’
Pelajaran bukanlah untuk dilombakan tetapi perlombaan jadikanlah
pelajaran ’' Kata kata
pamungkas salah satu asatidz Manhajul Ulum untuk santri santrinya .
Namun disetiap kesulitan maka pasti ada kemudahan mengiringinya.
Dan kesempatan itupun datang saat Farhan merasa pasrah setelah tiga hari
berturut turut mempelajari kitab Goyatul whusul namun belum juga paham walau
itu secara globalnya. Melalui seorang rekanita seperjuangannya yang juga
menggeluti bidang tersebut merekomendasikan untuk mencoba menghapal melalui
terjemah kitab miliknya. Farhan pun tanpa segan meminjamnya sebagai pegangan
untuk menghapal sebelum akhirnya ia memutuskan untuk membelinya di toko milik
dewan kyai Manhajul Ulum, karna dengan bantuan terjemah itu, ia merasa percaya
dirinya kembali dan mulai tertarik untuk lebih mendalami perannya di fan ilmu
ushul fiqih ini.
"Saya memang belum memahami kitab ini,namun jika pembimbing, guru, dan kyai sudah mempercayai saya dan yakin saya bisa, maka hal apa dan dengan alasan apa saya harus menolaknya hanya karna saya yang belum percaya diri ini, Sami'na waatho'na. Mudah mudahan dengan saya mengikuti lomba MQK ini saya bisa mendapatkan ridho guru, supaya berkah dan manfaat ilmunya seperti yang pernah dikatakan guru saya ....“.....ثبوت العلم بالمذكرة وبركته باالخدمة ونفعه برضاالشيخ....
Ujar Farhan penuh harap.
Dilain kesempatan ternyata Farhan juga pernah mengikuti beberapa
ajang lomba MQK diantaranya :
- Lomba MQK pada tahun 2019 tingkat provinsi yang diselenggarakan di ponpes Cipasung Tasikmalaya mengisi fan ilmu fikih kelas ula dengan kitab riyadul badiah.
- Menjadi juara 1 lomba MQK pada ajang kemah santri 2022 kajian kitab Fathul qorib.
- Lomba MQK di tingkat provinsi tahun 2022 yang diselenggarakan di hotel sutan raja Soreang Bandung kajian kitab Fathul qorib kelas wustho.
Keberuntungan adalah ketika kesiapan dan kesempatan datang
bersamaan, begitupula yang menjadi kesan Farhan tatkala sleksi di tingkat
provinsi, mendapatkan beberapa lontaran soal yang telah sempat dipelajari
sebelumnya serta sebagai penyempurna tak lupa menambah prolog di awal pembukaan
agar memberikan kesan meyakinkan diri dan juri .
" Inilah yang menjadi salah satu keunggulan pondok kami (Manhajul Ulum), ketika diberi pertanyaan irob, kami di haruskan dan di ajarkan untuk menjawabnya dengan eraban dan juga qoidahnya, secara tidak langsung menandakan pentingnya mendalami semua tingkatan nahwu dari jurumiyah hingga alfiyahnya " Ujar Farhan menegaskan.
Sebagai penutup, Farhan berpesan untuk para santri di seluruh Negeri
"Janganlah gentar ketika perintah guru tak bisa kamu lakukan, karena segala sesuatu ketika disandarkan pada seorang guru, keajaiban pun bisa saja terjadi dan ingatlah bahwa kita ini sedang menjadi miniatur peradaban islam tidak melarang perbedaan namun mencegah adanya perpecahan. Hiduplah seperti paku meskipun tidak terlihat tetapi pengaruhnya sangatlah besar. Tak perlu kita cari muka yang penting pergerakan yang nyata, seperti pesan dari seorang kyai kharismatik asal Jawa Timur قم حيث اقامك الله Menempatlah dimanapun Alloh menempatkan engkau dimana. "
Salam dari remin Untuk Farhan dan teman teman semua yaa,,, Kita
do'a kan sehat dan semoga sukses menyongsong perlombaan selanjutnya di tingkat
Nasional nanti, membawa harum nama ciamis Jawa Barat tahun ini. Amiin ya allah ya rabbal alamin..
Narasumber : Farhan Baihaqi
Posting Komentar